JAKARTA — Kementerian Kesehatan menunjuk Sucofindo untuk melakukan pengujian dan kalibrasi fasilitas serta peralatan kesehatan. Penunjukkan ini diumumkan secara resmi bersamaan dengan Hari Jadi Sucofindo ke-64 tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor tentang Izin Operasional Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. “Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan karena telah memberikan kepercayaan untuk melakukan pengujian dan kalibrasi fasilitas kesehatan. Ini merupakan amanah yang akan kami laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” kata Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin. Menurutnya, dalam menjalankan izin operasi Kementerian Kesehatan, Sucofindo didukung fasilitas lengkap dengan peralatan canggih, serta sumber daya manusia SDM yang kompeten. “Laboratorium Sucofindo siap memberikan pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pengujian produsen, distributor alat-alat kesehatan di seluruh Indonesia,” ujar Bachder. Sucofindo juga dilengkapi laboratorium alat kesehatan. Laboratorium ini didirikan sebagai bentuk dukungan dalam merespons peraturan yang ada mulai dari Undang-Undang UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, hingga sejumlah aturan lainnya, sepertiPP No. 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan sediaan Farmasi dan Alat KesehatanPermenkes 1190/VIII/2010 tentang izin Edar alat kesehatan dan Peralatan Kesehatan Rumah Tangga PKRTPermenkes No. 54 tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan, sertaUU No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian KesesuaianBachder berharap ke depan Sucofindo dapat terus mendukung Kemenkes.“Tak hanya berhenti dalam dukungan uji dan kalibrasi fasilitas kesehatan, ke depannya kami siap merespons kebutuhan Kementerian Kesehatan melalui jasa yang kami miliki,” katanya. Sementara itu, Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir menyatakan, dengan amanah yang diberikan, Sucofindo sebagai BUMN yang melakukan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan dapat mendukung peran Jendral Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir/IstimewaAbdul Kadir menegaskan diperlukan kerja sama dalam melaksanakan program kesehatan sesuai dengan UU tahun 2009 tentang Kesehatan, Permenkes No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat meyakini peran Sucofindo dalam pengujian dan kalibrasi fasilitas kesehatan.“Laboratorium Sucofindo memiliki fasilitas yang lengkap dan SDM yang kompeten, serta dilengkapi operasional alat kesehatan. Kami yakin program ini dapat dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh,” tutur Abdul ini laboratorium di Sucofindo dilengkapi dengan Jasa Pengujian Analisa Lingkungan, Minyak dan Gas, Analisa Kimia Umum, Kalibrasi dan Pengujian Teknik, serta Pengujian dan Kalibrasi Alat laboratorium Sucofindo kini tersebar di 57 unit di seluruh Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PermenkesNomor 54 Tahun 2015 Tentang Pengujian Dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinkes Kota Banjarmasin, 2020, Pentingnya Kalibrasi Alat Kesehatan agar Hasil Pemeriksaan Akurat, Diakses pada 22 September 2021 dari entingnya-kalibrasi-alat-kesehatan.html
Berdasar pada aturan pemerintah, alat kesehatan wajib untuk dilakukan kalibrasi secara berkala. Peningkatan teknologi, beban kerja alat, dan usia suatu alat akan sangat mempengaruhi kinerja suatu alat kesehatan, baik untuk tingkat akurasi maupun keamanannya. Kalibrasi dilakukan untuk menjaga agar alat dapat bekerja secara optimal. Kalibrasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan ketertelusuran nilai pada alat ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkannya dengan standar baku nasional maupun internasional. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Perusahaan Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan Alfakes dalam tribunnews, H. Hendrana Tjahjadi, ST, kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025, merupakan serangkaian yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Pada intinya, kalibrasi adalah proses pengukuran dan pengujian alat medis. Kalibrasi sangat penting dilakukan untuk setiap alat kesehatan. Adapun tujuan dari kegiatan kalibrasi, antara lain keakurasian nilai yang dihasilkan oleh suatu alat, sehingga penyimpangan hasil tidak jauh dari ambang batas yang ditentukan. hasil pengukuran sesuai dengan standar baku nasional maupun internasional. kesesuaian karakteristik terhadap spesifikasi dari bahan ukur maupun alat ukur. dan meningkatkan nilai kepercayaan didalam proses pengukuran. ketertelusuran pengukuran. Di Indonesia, masih terdapat beberapa rumah sakit/layanan kesehatan yang belum secara rutin melakukan kalibrasi. Padahal kalibrasi sangat penting, mengingat dampaknya yang bisa membuat salah diagnosa pada pasien. Oleh karena itu, pasien harus berani bertanya, “apakah alat-alat medis rumah sakit ini sudah dikalibrasi?”. “Pasien berhak mempertanyakan apakah alat yang digunakan kepada dirinya sudah dikalibrasi atau belum. Jika belum, pasien berhak menolak karena pasien dilindungi undang-undang. Bahkan pasien bisa mengadu ke Ombudsman,” imbuh Hendrana. Kelayakan alat kesehatan harus menjadi prioritas sebuah layanan kesehatan. Kalibrasi ini menjadi penting karena bukan terkait keuntungan, tapi lebih kepada keselamatan jiwa manusia. Petunjuk untuk melakukan kalibrasi sudah diatur dalam Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, dan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor 54 Tahun 2015. Layanan kesehatan wajib memenuhi standar kalibrasi. Ketika kalibrasi sudah dilakukan dengan benar dan rutin, maka kesalahan diagnosa akan terminimalisir dan pasien pun mendapatkan pelayanan yang nyaman dan aman.
PERMENKESNO.64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KSO Alat Medis) RENCANA PROGRAM/KEGIATAN (1) 2. MeningkatkanKualitas a. Pemenuhan sarana prasarana dan alkes sesuai TENTANG PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN. DATA INVENTORI KEBUTUHAN/GAP PERMENKES 56 2014 ILUSTRASI. Berbasis Pelayanan, bukan Aset
Selain menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit, manajemen RS juga tak bisa acuh soal peralatan medis layak pakai. Melakukan kalibrasi pada beberapa peralatan medis sangat diperlukan. Agar peralatan medis tetap layak pakai dan mendukung pelayanan rumah sakit Sementara itu, peralatan medis yang tidak dikalibrasi bisa berdampak fatal pada pasien. Salah satu dampaknya dapat menyebabkan salah diagnosa. Karenanya, Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Perusahaan Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan Alfakes, menggencarkan kampanye pentingnya kalibrasi peralatan medis Dikatakan oleh Ketua DPP Alfakes dalam tribunnews, H. Hendrana Tjahjadi, ST, kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025, merupakan serangkaian yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Pada intinya, kalibrasi adalah proses pengukuran dan pengujian alat medis “Kelayakan alat kesehatan tergantung dari hasil tahapan kalibrasi. Alat untuk menguji produk-produk kesehatan itu dinamakan kalibrator,” jelasnya. Selain pelayanan prima kepada pasien, kalibrasi dan perawatan alat medis rumah sakit juga wajib diperhatikan. Ia menegaskan, hal seperti itu telah menjadi tanggung jawab moral rumah sakit. Kalibrasi hanya perlu dilakukan setahun sekali atau bila alat tersebut rusak. Jika alat sudah dikalibrasi, rumah sakit memberikan label berwarna hijau Masyarakat Harus Berani Bertanya kepada RS Di Indonesia sendiri, ia mengungkap, masih banyak rumah sakit yang tidak secara rutin melakukan kalibrasi. Padahal kalibrasi sangat penting, mengingat dampaknya yang bisa membuat salah diagnosa pada pasien Dengan hal tersebut, Alfakes pun mengajak masyarakat lebih awas. Pasien harus bertanya, apakah alat-alat medis rumah sakit sudah dikalibrasi atau belum saat di rumah sakit “Pasien berhak mempertanyakan apakah alat yang digunakan kepada dirinya sudah dikalibrasi atau belum. Jika belum, pasien berhak menolak karena pasien dilindungi undang-undang. Bahkan pasien bisa mengadu ke Ombudsman,” imbuh Hendrana Kalibrasi ini menjadi penting karena bukan terkait keuntungan, tapi lebih kepada keselamatan jiwa manusia. Petunjuk untuk melakukan kalibrasi sudah diatur dalam Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, dan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor 54 Tahun 2015 “Kelayakan alat kesehatan harus menjadi prioritas sebuah rumah sakit. Jika rumah sakit tidak memenuhi aturan kalibrasi, izinnya bisa dicabut,” tegas Sekretaris Jenderal Alfakes, Mujiono Oetojo, dikutip dari situs yang sama Mengingat dampaknya yang fatal, rumah sakit wajib memenuhi standar kalibrasi ini. Karena, jika kalibrasi dilakukan dengan rutin dan benar, akan meminimalisasi kesalahan diagnosa dari alat kesehatan dan pasien pun dapat berobat dengan nyaman dan aman sumber
farmasidan peralatan medis, permenkes 411 tahun 2010 tentang lab klinik kmk 298 tahun 2008 tentang pedoman akreditasi laboratorium 2008 2010 2009 2011 2015 rpmk permenkes 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan kepmenkes 1435 tahun 2011 tentang kalk 2013 kmk 605 tahun 2008 tentang standar
Kementerian Kesehatan Kemenkes adalah lembaga pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab dalam bidang kesehatan. Kemenkes dibentuk untuk menjalankan tugas pemerintah di bidang kesehatan dan memastikan kesehatan masyarakat terjaga. Lalu apa hubungan kemenkes dengan kalibrasi? Dalam bidang kesehatan/medis memiliki banyak alat ukur yang digunakan oleh instansi kesehatan. Disini Kemenkes kalibrasi untuk alat kesehatan dengan menuangkan peraturan untuk pengkalibrasian rutin. Jadi Kemenkes termasuk sebagai badan yang mengatur mulai dari bagaimana cara kalibrasi, menentukan apa itu kalibrasi, dan kebijakan penting lainnya. Selengkapnya untuk tugas kemenkes kalibrasi pada alat kesehatan bisa di cek di bawah ini. Tugas dan Fungsi KemenkesPeran Kemenkes Kalibrasi AlkesAturan Kemenkes Tentang Kalibrasi AlkesKesimpulan Tugas dan fungsi Kemenkes antara lain adalah Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam bidang kesehatan Mengembangkan sistem kesehatan nasional yang terintegrasi Menyusun, menetapkan, dan melaksanakan standar nasional di bidang kesehatan Melakukan pengendalian mutu dan akreditasi di bidang kesehatan Peran Kemenkes Kalibrasi Alkes Kemenkes memiliki peran penting dalam kalibrasi alat kesehatan alkes. Alkes yang digunakan di fasilitas kesehatan harus dipastikan akurasinya melalui proses kalibrasi. Kemenkes menetapkan standar kalibrasi untuk alkes yang digunakan di fasilitas kesehatan dan juga mengawasi pelaksanaan kalibrasi tersebut. Aturan Kemenkes Tentang Kalibrasi Alkes Merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia untuk memastikan bahwa alkes yang digunakan di fasilitas kesehatan sudah terkalibrasi dengan benar dan akurat. Kalibrasi alkes dilakukan untuk memastikan bahwa alat tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten dan akurat saat digunakan untuk diagnosis, perawatan, atau penelitian. Aturan Kemenkes tentang kalibrasi alkes meliputi persyaratan teknis dan prosedur yang harus diikuti oleh fasilitas kesehatan dalam melakukan kalibrasi alkes. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien. Kesimpulan Tugas dan fungsi Kemenkes mencakup menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam bidang kesehatan, mengembangkan sistem kesehatan nasional yang terintegrasi, menyusun dan menetapkan standar nasional di bidang kesehatan, melakukan pengendalian mutu dan akreditasi di bidang kesehatan, dan mengawasi pelaksanaan kalibrasi alat kesehatan alkes. Aturan Kemenkes kalibrasi untuk alkes meliputi persyaratan teknis dan prosedur yang harus diikuti oleh fasilitas kesehatan dalam melakukan kalibrasi alkes, dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien.
diamanahkandalam permenkes No.919/MEN/2011 adalah : 1. Melakukan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan 2. Melakukan pengujian dan kalibrasi sarana kesehatan 3. Melakukan Pemantauan dosis personal 4. Melaksanakan tata kelola Administrasi perkantoran Dalam rangka mencapai visi dan misinya Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surakarta
PENGUJIAN, PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATANSTANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PENDAHULUAN Klinik lokasi menggunakan beberapa peralatan medis untuk menunjang operasional merekakhususnya bila terjadi keadaan darurat medis di lapangan. Untuk memastikan semua peralatan medis berfungsi dengan baik, alat perlu dipelihara melalui inspeksi, pengujiandan kalibrasi secara teratur TUJUAN Tujuan dari prosedur ini secara umum untuk memberikan panduan dalam pemeliharaansemua peralatan medis di lapangan melalui inspeksi, pengujian dan kalibrasi secarateratur RUANG LINGKUP Fasilitas Isolasi Covid 19 di Site Kideco Batu Kajang dan prosedur mencakup semua aspek operasional di tempat kerja. REFERENSI CIHSE PT Kartika Bina Medikatama ISO 90012015 klausul ISO 450012018 klausul Permenkes Rl Nomor 54 Tahun zozg tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan PENANGGUNG JAWAB Seluruh tim Isolasi Covid 19 di Site Kideco Batu Kajang. TUGAS kinerja perangkat medis setiap bulan dan tanggal kalibrasi secara teratur. peralatan yang dalam waktu 3 bulan maksimal atau 6 bulan minimal yang sertifikat kalibrasinya akan kadaluarsa pada daftar inventaris atau menandai peralatan yang tidak berfungsi secara normal. c. Memberikan daftar inventaris yang telah ditandai untuk di kalibrasi atau perawatan pembersihan dan pengujian ke Admin Operasional. BPFK Lembaga Sertifikasi Nasional untuk ketersediaannya melakukan kalibrasi peralatan medis. Jika BPFK berhalangan karena jadwal yang disediakan terlalu lama maka menghubungi alternatif perusahaan yang telah ter-registrasi di BPFK lihat daftar perusahaan yang ter-registrasi di BPFK. Perusahaan tersebut untuk selanjutnya disebut alternatif. kepastian jadwal dari BPFK/Alternatif untuk melakukan kalibrasi, bagian Procurement segera menginformasikan kepada Admin Operasional untuk menyiapkan peralatan dan mengirimkannya satu minggu sebelum tanggal Admin Procurementmenerima peralatan di kantor pusat, bagian Procurement bersama dengan departemen Medical Site memeriksa Procurement mengundang BPFK /Alternatif untuk melakukan kalibrasi di Kantor Pusat MP. Operasional akan menginformasikan Admin Site tentang hasil kalibrasi. Jika peralatan selesai dikalibrasi, Admin Procurement akan mengirimkan peralatan kembali ke akan memutuskan dan memberikan tanda berupa Warna Hijau untuk alat kesehatan yang lulus kalibrasi dan tanda Warna Merah untuk alat kesehatan yang gagal dikalibrasi. b. BPFK/Alternatifakan mengeluarkan sertifikat kalibrasi z satu bulan setelah pelaksanaan kalibrasi dilakukan atau memberikan rekomendasi jika alat
PenyediaanSarana Dan Prasarana Dan Peralatan Medis Untuk Penguatan RS Daerah Sesuai Standard Kelas RS Saat Ini Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit; 8. Peralatan Kalibrasi Rumah Sakit; 9. HK.02.02/Menkes/390/2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan SK Dirjen BUK Nomor HK.02.03/I/0363/2015 tentang
0% found this document useful 0 votes0 views16 pagesDescriptionpermenkes kalibrasiOriginal Titlepermenkes kalibrasi Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views16 pagesPermenkes KalibrasiOriginal Titlepermenkes kalibrasi Jump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Sesuaidengan Permenkes RI No 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat kesehatan serta Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, maka bersama ini kami mengajukan permohonan kiranya dapat dilakukan Pengujian, Kalibrasi dan Pengukuran Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian terhadap alat kesehatan yang ada di
Uploaded bysalmanurwahidah 100% found this document useful 1 vote26 views2 pagesDescriptionabcdeCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote26 views2 pagesPermenkes 54 Tahun 2015 Kalibrasi Alat KesehatanUploaded bysalmanurwahidah DescriptionabcdeFull descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kamimenyediakan kebutuhan alat ukur dan perlengkapan pengujian yang diperlukan untuk pengujian dan kalibrasi peralatan medik yang terjaga mampu telusur selama digunakan. (Permenkes No.394 tahun 2001 disempurnakan dengan Permenkes No.54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan).
ukJNZ. uno8e34vkb.pages.dev/190uno8e34vkb.pages.dev/778uno8e34vkb.pages.dev/406uno8e34vkb.pages.dev/516uno8e34vkb.pages.dev/508uno8e34vkb.pages.dev/862uno8e34vkb.pages.dev/933uno8e34vkb.pages.dev/212
permenkes tentang kalibrasi alat medis